Kredit Mikro

Muhammad Yunus dan Rakyat Miskin Banglades mempunyai ikatan moril yang sangat dalam,tali kuat ikatan moril mereka yang sering di bicarakan dan di jadikan landasan pengembangan Wong Cilik ini disebut Kredit Mikro,satu arti yang sering disalah artikan oleh kebanyakan Lembaga Pemberi Kredit baik Lembaga Keuangan Bank ataupun Non Bank.

Tidak sedikit para pelaku dan perencana ulung yang mengaku ahli Pembiayaan Mikro itu berbondong-bondong serta bertandang ke rumah besar Muhammad Yunus,Grameen Bank,ada 130 negara yang mengadopsi gaya Muhammad Yunus dalam penerapan Kredit Mikro yang memang jelas-jelas di peruntukkan bagi rakyat kecil,mereka disana datang untuk mempelajari kesuksesan Muhammad Yunus,tujuan berbeda-beda,ada yang benar-benar belajar dari kesuksesan ini,ada yang sekedar mencari bahan untuk di seminarkan atau di buat wacana-wacana saja.

Terlepas dari motivasi yang berbeda-beda itu,Adopsi dari system yang di bangun Muhammad Yunus di Banglades ini,tidak sedikit di pakai oleh para ‘murid’ yang sudah merasa semakin pintar dalam penguasaan skim Kredit Mikro,dengan mantap langsung menerapkan di areanya, tanpa harus menguasai topografi rakyat kecilnya (tidak semua rakyat bisa mengelola uang tunai dengan bijak) ,langsung hantam persis denagn model Asli yang ada di Negara Muhammad Yunus,hasilnya??gagal total bahkan menguap begitu saja.

Kondisi memprihatinkan ini juga terjadi di Indonesia,walau tidak dikatakan semuanya namun secara total Kredit Mikro ala Muhammad Yunus ini banyak yang gagal,lalu bagaimana peran Bank yang ada untuk penyaluran Kredit Mikro di Indonesia ? bukankah mereka tercipta adalah salah satu tujuannya untuk memuliakan kesejahteraan masyarakat usahawan keci?

Kebanyakan Bank yang beroperasi di Indonesia memiliki program yang dinamakan Kredit Mikro juga,katanya tujuan mis Kredit ini berorientasi meringankan permodalan Usaha para Pengusaha kecil ,benarkah demikian?

Jika dibaca pada berita yang ada,pelepasan Kredit Mikro oleh pihak Bank mulai dari BRI,Bank Danamon,Bank Mandiri,Bank Bukopin,Bank Mega dan lain-lainnya,dilaporkan selalu mengalami kemajuan serta peningkatan yang sangat signifikan,itukan berarti banyak sekali Pengusaha dan Rakyat Kecil yang terbantukan,kalau sudah demikian apakah misi Muhammad Yunus dengan Grameen Bank-nya versus misi Bank-Bank Komersil Indonesia itu adalah sama??

Jelas sangat berbeda jika Muhammad Yunus mendasari pelepasan Kreditnya kepada Rakyat atau Pengusaha Kecil tanpa mereka harus punya Colletral atau jaminan kredit,belum lagi tanpa tetek bengek aturan yang njlimet ala perbankan,,bahkan Kredit versi Muhammad Yunus itu dapat juga di nikmati oleh para gelandangan ,mari kita bandingkan dengan Kredit versi ala Perbankan ini ,simaklah cuilan berita perbankan dibawah :

Mengusung strategi pembukaan 400 Teras BRI di pasar-pasar tradisional tahun ini, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tidak mau berlama-lama terlena dengan predikat penguasa pembiayaan sektor Mikro. Apakah ini ancaman bagi PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang lebih awal menjadikan pasar sebagai basis operasi Danamon Simpan Pinjam (DSP)?

Tanda-tanda BRI hendak merebut kembali sebagian kue pembiayaan mikro yang sempat turut dinikmati Danamon Simpan Pinjam sudah terasa sejak pertengahan 2008. Bank ini memperkenalkan pemindai data elektronik (electronic data capture/EDC), yang menjadi peranti wajib para mantri-sebutan tenaga pemasaran Usaha Mikro-keluar masuk pasar, menjemput dana nasabah untuk bayar cicilan atau menabung.

Teras BRI menyedikan teller, customer service, dan account officer dilengkapi dengan EDC realtime online, sehingga uang akan langsung masuk ke sistem pembukuan BRI.Selain Bank pesaing utama dalam memperebutkan kue pembiayaan mikro di lingkungan pasar tradisional adalah bank perkreditan rakyat.

Beberapa bank memang makin meminati sektor Mikro, kebanyakan dengan plafon kredit kurang dari Rp100 juta. Sebut saja PT Bank Mega Syariah Indonesia, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), The Hongkong Shanghai Bank Corporation (HSBC), Citibank, hingga PT Bank Mayapada Tbk. Namun, Citibank dan HSBC cenderung pada pembiayaan konsumer.

Alasan klise yang selalu mengemuka mengapa bank terjun ke sektor Mikro adalah potensi masih terbuka lebar, debitor tahan banting, dan satu lagi-mungkin ini motif terbesarnya-pembiayaan Mikro memberikan margin paling besar dibandingkan dengan jenis pembiayaan apa pun.

Lihatlah ,BRI telah lama dinobatkan sebagai bank dengan net interest margin terbesar di Indonesia (bahkan di dunia). Ini karena fokus pada pembiayaan Mikro.BRI dalam banyak hal memang masih memimpin pasar pembiayaan mikro, apalagi bank ini juga mencatat sukses menyalurkan kredit usaha rakyat mikro (kurang dari Rp5 juta) sebesar Rp5,7 triliun untuk 1,48 juta nasabah hanya dalam 1 tahun. Berpengalaman lebih dari 100 tahun, membuat bank ini tahu bagaimana seharusnya menciptakan basis nasabah baru

Namun, kehadiran DSP juga tidak bisa dianggap remeh, apalagi oleh pendatang baru, seperti Bank Mega Syariah dan BTPN. Bank yang disebut terakhir adalah contoh mutakhir bagaimana perang memperebutkan kue bisnis mikro terjadi.

Namun, mengelola bisnis mikro tidak semudah dan semanis hasilnya seperti saat melihat Danamon dan BRI menikmati buah kerja kerasnya. Beberapa bank sebenarnya telah melakukan hal yang sama, tetapi menemui kegagalan.salah satu contohnya BNI,kredit macet dimana-mana,lalu strategi dirubah dengan lebih banyak menjangkau para pengusaha mikro melalui linkage program dengan sejumlah BPR, sebuah langkah yang juga ditempuh oleh puluhan bank lain.

Jika di lihat dari cuilan berita diatas,resapilah persaingan sengit mereka dan anggaplah para Bank itu sangat berkonsentrasi dengan program Wong Cilik,tambahkan kita mengakui keberhasilan program mereka ,maka harusnya hasil dari pada itu sedikit akan dijumpai pengusaha atau rakyat kecil yang kesulitan,namun kenyataannya masih ada 51an juta rakyat dan pengusaha kecil yang belum tersentuh oleh Kredit Mikro itu?? hmmm lalu kemana Kredit ini di tebar??ke orang-orang itu saja kali ya ??itulah perbedaan Kinerja Muhammad Yunus dengan Bank-Bank Indonesia.

Lalu sampai kapan rakyat kecil Indonesia segera mendapatkan Kredit Mikro yang tulus dari seseorang Indonesiawan seperti halnya rakyat Banglades ??kami peduli untuk itu!!

Salam Sahabt Selalu

Jika Sahabat Tertarik akan KREDIT khusus LAPTOP,HANDPHONE,ELEKTRONIK,SPRINGBED mohon kirimkan kepada kami via email : kreditmart@sabas.co atau SMS ke 081310797079 atau 0817120755,Klik Icon Merek di Side Bar kiri untuk mengetahui produk dan skim kredit,HARGA SEWAKTU-WAKTU DAPAT BERUBAH