Hari ini jika kita mencari pandanan kalimat terpopuler ditanah air,maka kalimat Ekonomi Kerakyatan – lah yang memiliki peringkat teratas,coba perhatikan disetiap kampanye Capres,berita mass media bahkan anak kecilpun sangat mudah mengucapkan lafal Ekonomi Kerakyatan.
Jargon kampanye Ekonomi Kerakyatan yang diklaim menjadi program bagi ke 3 Capres diyakini sebagai kalimat Sakti untuk menundukkan rakyat,dengan membubuhkan kata Kerakyatan diharapkan rakyat cukup mudah memahami,dengan demikian kans para Capres dipilih akan sangat tinggi (bagaimana tidak terpilih,kata Kerakyatan seolah mewakili rakyat dalam pemberdayaan Ekonomi demi kesejahteraan rakyat)
Rakyat mungkin saja bingung dengan istilah Ekonomi Kerakyatan yang dimaksud( ???),namun kalimat sakti Kerakyatan ternyata tidak hanya ampuh dipakai oleh para Capres namun juga oleh para vendor Laptop ,yaitu Laptop Kerakyatan
Lah apa hubungannya ya antara Laptop dengan rakyat?begini di bulan kedepan hingga tahun depan yang panjang,produk Laptop tidak lagi mahal alias akan super murah,dan kalau sudah murah maka produk itu akan menjadi milik rakyat,kata orang kaya,kalau murah itu identik dengan rakyat biasa (bisa-bisa saja).
Bayangkan saja mana ada Laptop berharga 2,5 juta bahkan nanti bisa dibawah 1 juta rupiah,kok bisa begitu??ternyata, yang membuat Laptop ini murah nantinya,karena jaringan sarafnya memakai sistem operasi yang bernama Android.
Lalu siapa Android itu ? Android adalah sistem operasi kreasi Google ini bisa didapat secara gratis alias open source, seperti halnya Linux. Dengan sistem gratisan itu, produsen bisa menekan harga Laptop (ongkos untuk operating system biasanya memakan hingga 50% dari biaya produksi sebuah Laptop)
Google sendiri bukan tanpa alasan mantap ketika meluncurkan Android. Dengan memanfaatkan platform gratisan Linux, Google berharap bisa bersaing dengan Microsoft.
Sebetulnya, Google sudah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Buktinya,Android merupakan keroyokan 33 perusahaan teknologi informasi di bawah payung bernama Open Handset Alliance (OHA). Ditilik dari namanya, awalnya kumpulan perusahaan ini membuat android sebagai sistem operasi untuk perangkat ponsel, seperti Symbian atau Windows Mobile.
Namun, dalam perkembangannya, saat dilakukan ujicoba pada beberapa peranti lunak dan peranti keras termasuk komputer, konon kinerja Android lebih baik ketimbang Linux.
Beberapa perusahaan yang tergabung dalam OHA pun mempunyai komitmen untuk mengembangkan sistem operasi Android ke perangkat gadget lain, di luar laptop. Yakni, dengan membuat peranti keras atau peranti lunak berbasis Android.
Jika betul android masuk ke pasar domestik, ini menjadi ladang bisnis baru bagi para penyedia peranti lunak dalam negeri. Apalagi mereka tidak perlu membayar lisensi supaya program yang mereka buat dapat bekerja secara maksimal dalam sistem Android.
Laptop murah tentu bakal mengundang animo besar masyarakat. Netbook pertama yang menjalankan sistem operasi Google Android segera masuk pasar. Netbook ini akan dijual dengan harga terjangkau Rp 2,5 juta.
Alpha 680, begitulah laptop itu disebut sedang melalui uji coba terakhir di Guangzhou Skytone Transmission Technologies. Netbook ini akan tersedia dalam tiga bulan mendatang.
Co-founder Skytone, Nixon White seperti dikutip dari ComputerWorld mengatakan netbook itu menggunakan CPU 533MHz ARM 11 dan memiliki layar LCD 7 inci . Selain itu juga terdapat keyboard, touchpad dan built-in Wi-Fi.
Kekurangan netbook Alpha 680 adalah baterai 2 sel hanya bisa bertahan selama 2 hingga 4 jam selancar di internet. Jauh lebih rendah dari yang direncanakan agar mampu bertahan 12 jam.
Firma riset Ovum baru-baru ini menghitung netbook yang diperkuat Android akan meningkat tajam di 2009. Vendor diperkirakan akan berusaha membuat hargnya sekitar US$ 200 atau lebih murah.
Perusahaan besar Hewlett-Packard juga dilaporkan mempertimbangkan akan menggunakan Android di netbook murahnya, meskipun eksekutifnya menolak menjabarkan masalah itu. Sementara Asustek Computer juga mempertimbangkan menggunakan Android.
Software berbasis Linux menarik karena free. Sebaliknya Microsoft menarik lisensi untuk sistem operasi Windows.
Untuk mendapatkan keuntungan biaya, vendor harus memotong biaya apapun, dan berarti akan mengancam sistem operasi Microsoft Windows.
Bagaimana sahabat,tertarik ???
Salam Sahabat Selalu
Jargon kampanye Ekonomi Kerakyatan yang diklaim menjadi program bagi ke 3 Capres diyakini sebagai kalimat Sakti untuk menundukkan rakyat,dengan membubuhkan kata Kerakyatan diharapkan rakyat cukup mudah memahami,dengan demikian kans para Capres dipilih akan sangat tinggi (bagaimana tidak terpilih,kata Kerakyatan seolah mewakili rakyat dalam pemberdayaan Ekonomi demi kesejahteraan rakyat)
Rakyat mungkin saja bingung dengan istilah Ekonomi Kerakyatan yang dimaksud( ???),namun kalimat sakti Kerakyatan ternyata tidak hanya ampuh dipakai oleh para Capres namun juga oleh para vendor Laptop ,yaitu Laptop Kerakyatan
Lah apa hubungannya ya antara Laptop dengan rakyat?begini di bulan kedepan hingga tahun depan yang panjang,produk Laptop tidak lagi mahal alias akan super murah,dan kalau sudah murah maka produk itu akan menjadi milik rakyat,kata orang kaya,kalau murah itu identik dengan rakyat biasa (bisa-bisa saja).
Bayangkan saja mana ada Laptop berharga 2,5 juta bahkan nanti bisa dibawah 1 juta rupiah,kok bisa begitu??ternyata, yang membuat Laptop ini murah nantinya,karena jaringan sarafnya memakai sistem operasi yang bernama Android.
Lalu siapa Android itu ? Android adalah sistem operasi kreasi Google ini bisa didapat secara gratis alias open source, seperti halnya Linux. Dengan sistem gratisan itu, produsen bisa menekan harga Laptop (ongkos untuk operating system biasanya memakan hingga 50% dari biaya produksi sebuah Laptop)
Google sendiri bukan tanpa alasan mantap ketika meluncurkan Android. Dengan memanfaatkan platform gratisan Linux, Google berharap bisa bersaing dengan Microsoft.
Sebetulnya, Google sudah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Buktinya,Android merupakan keroyokan 33 perusahaan teknologi informasi di bawah payung bernama Open Handset Alliance (OHA). Ditilik dari namanya, awalnya kumpulan perusahaan ini membuat android sebagai sistem operasi untuk perangkat ponsel, seperti Symbian atau Windows Mobile.
Namun, dalam perkembangannya, saat dilakukan ujicoba pada beberapa peranti lunak dan peranti keras termasuk komputer, konon kinerja Android lebih baik ketimbang Linux.
Beberapa perusahaan yang tergabung dalam OHA pun mempunyai komitmen untuk mengembangkan sistem operasi Android ke perangkat gadget lain, di luar laptop. Yakni, dengan membuat peranti keras atau peranti lunak berbasis Android.
Jika betul android masuk ke pasar domestik, ini menjadi ladang bisnis baru bagi para penyedia peranti lunak dalam negeri. Apalagi mereka tidak perlu membayar lisensi supaya program yang mereka buat dapat bekerja secara maksimal dalam sistem Android.
Laptop murah tentu bakal mengundang animo besar masyarakat. Netbook pertama yang menjalankan sistem operasi Google Android segera masuk pasar. Netbook ini akan dijual dengan harga terjangkau Rp 2,5 juta.
Alpha 680, begitulah laptop itu disebut sedang melalui uji coba terakhir di Guangzhou Skytone Transmission Technologies. Netbook ini akan tersedia dalam tiga bulan mendatang.
Co-founder Skytone, Nixon White seperti dikutip dari ComputerWorld mengatakan netbook itu menggunakan CPU 533MHz ARM 11 dan memiliki layar LCD 7 inci . Selain itu juga terdapat keyboard, touchpad dan built-in Wi-Fi.
Kekurangan netbook Alpha 680 adalah baterai 2 sel hanya bisa bertahan selama 2 hingga 4 jam selancar di internet. Jauh lebih rendah dari yang direncanakan agar mampu bertahan 12 jam.
Firma riset Ovum baru-baru ini menghitung netbook yang diperkuat Android akan meningkat tajam di 2009. Vendor diperkirakan akan berusaha membuat hargnya sekitar US$ 200 atau lebih murah.
Perusahaan besar Hewlett-Packard juga dilaporkan mempertimbangkan akan menggunakan Android di netbook murahnya, meskipun eksekutifnya menolak menjabarkan masalah itu. Sementara Asustek Computer juga mempertimbangkan menggunakan Android.
Software berbasis Linux menarik karena free. Sebaliknya Microsoft menarik lisensi untuk sistem operasi Windows.
Untuk mendapatkan keuntungan biaya, vendor harus memotong biaya apapun, dan berarti akan mengancam sistem operasi Microsoft Windows.
Bagaimana sahabat,tertarik ???
Salam Sahabat Selalu



